Subscribe:

Wednesday 4 November 2015

Sekilas tentang Siat Peteng



Dalam jagat spiritual dan budaya Bali, kita mengenal sebuah istilah yang begitu familiar ditelinga masyarakat Bali, istilah itu disebut dengan Siat Peteng. Apakah Siat Peteng tersebut? Dan kenapa ada Siat Peteng  dalam jagat spiritu
al Bali?
Secara arti kata Siat Peteng
terdiri dari dua kata dalam Bahasa Bali yaitu kata siat dan peteng, siat yang berarti pertarungan sedangkan peteng berarti malam. Sehingga Siat Peteng dapat diartikan sebagai sebuah pertarungan antara dua belah pihak atau lebih yang dilakukan pada malam hari. pernahkah anda menonton film-film tentang pertarungan spiritual atau semacamnya? Siat Peteng bukanlah pertarungan yang dapat disaksikan dengan mata telanjang, hanya orang-orang yang memiliki kemampuan khususlah yang dapat menyaksikan betapa serunya Siat Peteng tersebut.
Kenapa ada Siat Peteng?
            Ada banyak hal yang membingungkan dari Siat Peteng, Siat Peteng bukanlah pertarungan yang dapat dilihat secara nyata, karena pertarungan ini berada pada suatu dimensi yang berbeda namun masih berdampingan dengan dimensi ini, di Bali dimensi tersebut disebut dengan dunia niskala. Dalam dunia niskala itupun ada banyak tingkatan-tingkatan alam yang sulit dimengerti oleh orang awam, hanya orang-orang yang mendalami ilmu spiritual yang dapat memasuki ataupun mengerti tentang dunia niskala tersebut. KemBali pada pertanyaan diatas kenapa ada Siat Peteng? Dalam dunia spiritual Bali ada banyak aliran spiritual, Siat Peteng bukan semata-mata dikarenakan adanya suatu dendam ataupun permasalahan antara dua belah pihak, namun untuk meningkatkan kelas sejauh mana pencapaiannya dan untuk menguji tatanan ilmu yang telah dicapai oleh penekunnya. Namun Siat Peteng tidak bisa sembarangan dilaksankan, ada ajakan atau tantangan, pelaku, waktu dan tempat yang pasti sulit diketahui banyak orang . terdapat banyak pantangan, larangan dan hal-hal yang bersifat niskala yang sangat sulit untuk dipahami.
            Siapa saja yang dapat melakukan Siat Peteng?
Siat Peteng dapat dilakukan oleh mereka para penekun ilmu kebhatinan tipe Kewisesanan, sedangkan penekun ilmu kebhatinan tipe Kepradnyanan jarang terlibat kecuali sangat terpaksa. Mereka yang ingin menguji kemampuannya akan membuat tantangan dengan pihak yang ingin diajak Siat Peteng. Uniknya dalam Siat Peteng terkadang bukan hanya penekun spiritual saja yang berpartisipasi namun orang “Melik” juga dapat berpartisipasi walaupun tanpa disengaja. Melik adalah sebutan bagi orang-orang yang memiliki kemampun spiritual bawaan sejak lahir, mungkin karena dulunya pada kehidupan sebelumnya orang-orang Melik mempunyai pengetahuan yang tinggi sehingga tanpa sadar dapat terlibat Siat Peteng bahkan tanpa mempelajari suatu ilmu kebhatinan.
Sebagai contoh: mungkin anda penasaran kenapa saya menulis tentang Siat Peteng ini, alasannya adalah karena saya termasuk orang Melik atau Bahasa kerennya anak indigo, saya pernah tiga kali mengalami Siat Peteng tanpa saya sadari, namun saya masih bersyukur karena dari Siat Peteng tersebut saya tidak mengalami kekalahan ataupun cedera, bukan bermaksud sombong atau menganggap diri paling pintar, saya bisa selamat tanpa cedera itu karena pertolongan Tuhan yang mahakuasa yang menolong saya pada saat-saat kritis.
Apa yang akan terjadi jika kalah dalam Siat Peteng?
Ternyata jika kalah ataupun cedera dalam Siat Peteng, apapun yang terjadi pada kita saat Siat Peteng juga terjadi pada diri kita di dunia nyata, misalnya kita terluka pada bagian kepala ataupun tangan maka untuk seterusnya kepala dan tangan tersebut akan sakit kecuali dapat disembuhkan. Bagaimana jika dalam Siat Peteng kita meninggal? Hal itupula yang akan terjadi didunia nyata, tapi peserta dapat meminta tempo misalnya peserta itu akan meninggal setelah anak terkecilnya sudah dewasa. Dalam Siat Peteng juga terdapat wasit dan dokter, wasit bertugas mengatur pertarungan agar tidak terjadi kecurangan dan dokter bertugas merawat luka-luka yang diderita oleh peserta Siat Peteng.
Bagaimana menghindari Siat Peteng?
Orang awam yang kebetulan lewat disekitaran tempat terjadinya Siat Peteng mungkin saja terkena imbasnya, ada kemungkinan pelaku Siat Peteng melakukan serangan dengan brutal sehingga orang awam dapat terkena imbasnya. Lalu bagimana menghindari Siat Peteng? Menghindarinya bisa dengan selalu berjalan di jalan kebenaran, selalu sembahyang, mengembangkan sifat yang welas asih, selalu waspada dan selalu berpikir positif.
Peperangan yang sebenarnya dan paling sulit diselesaikan adalah peperangan dengan diri kita sendiri, kita berperang melawan sifat-sifat negatif dalam diri kita, seperti marah, dendam, iri hati dan kesombongan, sifat-sifat negatifinilah yang akan menutupi saluran untuk menghubungkan dirikita pada suatu realitas tertinggi yaitu Tuhan. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda.

1 comments:

lennynasir said...

dimana siat peteng ini berlaku? bisa ditonton?

Post a Comment